Dikutip dari antaranews, Bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional mengembangkan metode terapi penyakit kanker paru menggunakan nanopartikel zirkonium yang melimpah di Indonesia. Diartikel ini akan membahas apa itu nanopartikel zirkonium? dan apakah aman digunakan untuk terapi kanker?
Nanopartikel zirkonium adalah partikel zirkonium yang memiliki ukuran sangat kecil, yaitu dalam skala nanometer (1 nanometer = 1 miliar bagian dari 1 meter). Zirkonium sendiri adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki nomor atom 40 dan simbol Zr. Nanopartikel zirkonium digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam bidang kedokteran, teknologi semikonduktor, katalisis, dan banyak lagi.
Dalam bidang kedokteran, nanopartikel zirkonium dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan implant medis, sistem penghantaran obat, dan alat diagnostik. Di bidang teknologi semikonduktor, nanopartikel zirkonium dapat digunakan dalam pembuatan sensor, transistor, dan perangkat elektronik lainnya. Selain itu, nanopartikel zirkonium juga dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi kimia, seperti dalam produksi bahan bakar hidrogen.
Namun demikian, seperti halnya dengan penggunaan bahan kimia lainnya, penggunaan nanopartikel zirkonium juga perlu diperhatikan keamanannya. Penelitian terus dilakukan untuk memahami potensi risiko kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan nanopartikel zirkonium, serta untuk mengembangkan metode yang lebih aman dalam produksi dan aplikasinya.
Penggunaan partikel zirkonium dalam terapi kanker masih dalam tahap penelitian. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa nanopartikel zirkonium memiliki potensi sebagai agen penghantar obat (drug delivery) dalam terapi kanker. Mereka dapat digunakan untuk mengirimkan obat-obatan secara langsung ke tumor, meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi efek samping pada jaringan sehat.
Namun, seperti dengan semua terapi kanker, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan termasuk dosis, ukuran partikel, dan jenis kanker yang sedang diobati. Selain itu, riset lebih lanjut diperlukan untuk memahami efektivitas, keamanan, dan potensi risiko dari penggunaan partikel zirkonium dalam terapi kanker sebelum dapat diimplementasikan secara luas dalam praktik klinis. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memutuskan untuk menjalani jenis pengobatan apa pun.